Sejarah sebagai ilmu
Sejarah
sebagai ilmu (history as science) karena memiliki syarat-syarat keilmuan.
Menurut Kuntowijoyo, ciri-ciri atau karakteristik sejarah sebagai ilmu adalah
sebagai berikut :
a.
Bersifat
Empiris
Empiris
berasal dari kata Yunan emperia yang berarti pengalaman, percobaan,
penemuan, dan pengamatan. Sejarah akan sangat tergantung pada pengalaman dan
aktivitas nyata manusia yang direkam dalam dokumen. Tanpa ada pengalaman
manusia, sejarah tdak akan pernah ada karena tidak ada yang terekam dalam
dokumen.
b.
Memiliki
Objektif
Objek
penelitian dan kajian sejarah berupa perubahan atau perkembangan aktivitas
manusia dalam dimensi waktu (masa lampau). Waktu merupakan unsur penting dalam
sejarah. Dalam hal ini, kajian sejarah berbeda dengan ilmu lain. Sejarah
bersifat diakronis atau memanjang dalam waktu dan lebih menyempit dalam ruang.
Pada ilmu lain, seperti antropologi bersifat sinkronis atau melebar dan
memanjang dalam ruang.
c.
Memiliki
Teori
Sejarah
juga memiliki teori pengetahuan atau filsafat sejarah kritis. Teori dalam
sejarah berisi satu kumpulan tentang kaidah-kaidah pokok suatu ilmu. Teori
merupakan pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu
peristiwa.
d.
Memiliki
metode
Metode
merupakan cara yang teratur dan terpikir baik untuk mencapai suatu maksud.
Tujuan dalam ilmu sejarah adalah menjelaskan perkembangan atau perubahan
kehidupan masyarakat. Metode sejarah adalah suatu system untuk menggarap sumber
atau data sejarah, mulaid ari penelitian sampai penulisan. Metode sejarah
diperlukan untuk menjelaskan perkembangan atau perubahan secara benar. Metode
sejarah mengharuskan seorang sejarawan berhati-hati dalam menarik kesimpulan
atas suatu peristiwa.
e.
Mempunyai
Generalisasi
Studi
dari suatu ilmu selalu ditarik suatu kesimpulan. Kesimpulan tersebut
menjadi kesimpulan umum atau generalisasi. Dengan demikian, generalisasi
merupakan sebuah kesimpulan umum dari pengamatan dan pemahaman penulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar